Mati di Dalam Keadaan Islam

Belajar-islam - Mati di Dalam Keadaan Islam merupakan tuntunan dari Allah kepada kita, kita harus berusaha dengan keras agar mati sebagai seorang muslim dalam keadaan husnul khotimah masih melekat dalam diri dan jiwa kita bahwa Tiada Tuhan Selain Allah dan Nabi Muhammad Adalah Utusan Allah (Rasulullah), akan halnya firman Allah swt : “ Dan janganlah engkau mati dalam keadaan islam” ayat ini merupakan perintah Allah kepada hambanya agar mati dalam agama islam. Sebab, islam adalah agama yang di akui Allah sebagai agama yang benar di dalam kitabnya, Al-Qur’an, dan bahwa dia tidak akan menerima agama selain yang datang dari manusia. Dan karena islam adalah satu-satunya agama yang telah dia ridhokan bagi rasulnya dan hamba-hambanya dari kaum mukminin. 

Mati di Dalam Keadaan Islam
wallpaperislami.com
Allah swt berfirman dalam Al-Qur’an  surat Ali Imran ayat 19 yang artinya :

    “ Sesungguhnya agama di sisi Allah adalah islam”

Firmannya lagi dalam surat Ali Imran ayat 85 yang artinya :

    “ Dan barang siapa mencari agama selain islam, dia tidak akan diterima, dan di akhirat dia termasuk orang yang rugi.”

Dan firmannya lagi dalam surat Al-Maidah ayat 3 yang artinya :

    “ Pada hari ini telah aku sempurnakan agamamu untukmu, dan telah aku cukupkan nikmatku bagimu, dan telah aku ridhai Islam sebagai agamamu.”

Manusia memang tidak berkuasa untuk mematikan dirinya dalam agama islam, tetapi Allah telah melapangkan baginya jalan itu. Jika ia menghendaki yang demikian itu, maka hendaklah ia menjalankan perintah yang di wajibkan kepadanya, dan senantiasa mengikuti segalla petunjuknya.  Demikian lah cara memilih mati di jalan islam, mencintainya, berharap dan berazam untuk mencapainya. Disamping itu, hendaklah membenci mati di dalam kepercayaan selain islam, dan senantiasa berdoa, memohon dan meminta kepada Allah swt, agar dia berkenan mewafatkannya sebagai seorang muslim.

Dengan itulah Allah menyifatkan para nabinya dan orang shaleh dari hamba-hambanya. Allah berfirman menceritakan tentang diri Nabi Yusuf bin Ya’qub  alaihis-salam dalam surat yusuf ayat 101 yag artinya :

    “ Engkaulah pelindungku di dunia dan akhirat, wafatkanlah aku dalam keadaan muslim dan gabugkanlah aku dengan orang yang saleh.”

Begitu pula Allah telah menceritakan tentang para ahli sihir yang beriman kepadanya,  lalu fir’aun mengancam mereka dengan siksaan. Terdapat dalam surat Al-A’raf ayat 126 yang artinya :

    “ Ya tuhan kami, limpahkanlah kesabaran kepada kami dan matikanlah kami dalam keadaan muslim (berserah diri kepada-mu).”

Kemudian, Allah menceritakan pula tentang nabi Ibrahim alaihis-salam dan nabi Ya’qub alaihis-salam, yang kedua nya telah berwasiat kepada anak cucunya agar mati di dalam agama islam. Tertuang dalam surat Al-Baqarah ayat 132 yang artinya :

    “ Dan Ibrahim mewasiatkan (ucapan) itu kepada anak-anaknya, demikian pula Ya’qub. ‘wahai anak-anakku ! Sesungguhnya Allah telah memilih agama ini untukmu, maka janganlah kamu mati kecuali dalam keadaan muslim.”

Ketaatan mengokohkan keislaman, kemaksiatan melemahkannya

Menjadi kewajiban setiap manusia untuk berusaha memelihara keislaman dan menguatkan nya dengan mengerjakan segala perkara yang di perintahkan oleh Allah sat. sebab, orang yang melalaikan perintah-perintah Allah Ta’ala, akan terbuka kemungkinan dirinya untuk mati di dalam kepercayaan selain islam. Sesungguhnya, melalaikan perintah Allah adalah bukti nyata atas kekurang kokohan dalam menunaikan hak-hak agama, dan menganggap enteng perkaranya. Oleh karena itu, setiap muslim wajib berjaga-jaga agar tidak terjerumus dalam kehinaan itu. Wajib pula setiap muslim untuk meninggalkan kejahatan dan perbuatan dosa, Karena yang demikian itu akan melemahkan keislamannya dan mencampakkannya ke tempat yang rendah. Hal ini akan menggoyahkan asas-asas keislaman seseorang dan membuatnya mudah tercabut manakala menghadapi maut, sebagaimana sering berlaku atas kebanyakan manusia yang selalu membukakan dirinya dengan kejahatan dan dosa, dan bahkan tidak segan-segan lagi melakukan nya (semoga Allah menyelamatkan kita daripadanya). Allah berfirman dalam Al-Qur’an surat Ar-Rum ayat 10 yang artinya :

    “ Kemudian, azab yang lebih buruk adalah kesudahan bagi orang-orang yang mengerjakan kejahatan. Karena mereka mendustakan ayat-ayat Allah dan mereka selalu memperlok-oloknya.”

Ayat di atas menunjukkan kepada maksud ini, maka hendaklah anda memperhatikan baik-baik. Kemudian, biasakanlah diri anda untuk menjunjung segala perintah Allah Ta’ala dan menjauhi segala larangannya. Jika anda telah terjerumus dalam suatu dosa, maka segeralah bertobat kepada Allah dengan janji tidak mengulangi kembali dosa yang sama pada lain kesempatan.

Sumber terjemahan kitab An-Nasa'ih Ad-Diniyah wal-Wasaya Al-Imaniyyah (nasehat agama dan wasiat iman)

 Diatas sudah banyak di jelaskan, maka dari itu, kita jangan sekali-kali mati kecuali dalam keadaan islam, kita harus berusaha dengan keras bahkan jangan henti-hentinya untuk memohon kepada Allah agar di matikan dalam keadaan muslim. kita meminta kepada Allah di setiap doa setelah sholat 5 waktu, agar di teguhkan imannya dan di matikan dalam keadaan islam. Hanya Allah lah yang berhak menentukan kematian kita, masuk ke dalam karegori husnul khotimah apa su'ul hotimah ? yang penting kita harus selalu berusaha dan berusaha sampai ajal menjemput kita, hindari melakukan kejahatan atau dosa, bisa saja saat kita melakukan kejahatan itu, Allah berkehendak mencabut nyawa kita.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Mati di Dalam Keadaan Islam"

Posting Komentar