Pengertian dan Cara Bertafakur Sesuai dengan Tuntunan Al-Qur'an Bagian 2
5. Renungkan kehidupan dunia, dan segala kesibukan dan
kehancuran yang berlangsung dengan cepat.
Renungkan pula segala sesuatu yang berhubungan dengan
akhirat, kenikmatan dan kekekalan hidup di sana. Allah swt berfirman dalam Al-Qur’an
surat Al-Baqarah ayat 219-220 yang artinya : “ Demikianlah Allah menerangkan
ayat-ayatnya kepadamu supaya berfikir tentang dunia dan akhirat.”
Friman nya lagi dalam surat Al-A’la ayat 16-17 yang artinya
: “ Tetapi kamu (orang-orang kafir) memilih kehidupan dunia. Padahal, kehidupan
di akhirat lebih baik dan kekal.”
Dan firmannya lagi dalam surat Al-Ankabut ayat 64 yang
artinya : “ Dan tiadalah kehidupan di dunia ini melainkan senda gurau dan
sandiwara. Dan sesungguhnya di akhirat itulah kehidupan yang sebenarnya, kalau
mereka mengetahui.”
Renungan seperti ini meningkatkan Zuhud-mu kepada dunia dan
menambabh cintamu pada kehidupan akhirat.
6. Pikirkan saat kematian serta kerugian dan penyesalan
setelahnya, firman Allah dalam Al-Qur’an surat Al-Jumuah ayat 8 yang
terjemahannya : “ Katakanlah, sesungguhnya kematian yang kamu lari daripadanya,
maka sesungguhnya kematian itu akan menemui kamu, kemudian kamu akan di
kembalikan kepada Allah, yang mengetahui yang ghaib dan yang nyata. Lalu dia
menceritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.”
Dan dalam surat Al-Mukminun ayat 99-100 yang terjemahannya :
“ (demikianlah keadaan orang-orang kafir itu), sehingga apabila datang kematian
kepada seorang dari mereka, dia berkata : ‘Ya Tuhanku kembalikanlah aku ke
dunia’. Agar aku berbuat amal shaleh terhadap yang telah aku tinggalkan. Sekali-kali
tidak. Sesungguhnya itu adalah perkataan yang di ucapkannya saja. Dan dihadapan
mereka ada dinding sampai hari mereka di bangkitkan.”
Dan dalam surat Al-Munafiqun ayat 9-11 yang terjemahannya : “
Wahai orang-orang yang beriman, janganlah harta kekayaanmu dan anak-anakmu
melalaikan mu dari mengingat Allah. Barang siapa yang berbuat demikian, maka
mereka itulah orang-orang yang rugi. Dan belanjakanlah sebagian dari sesuatu
yang telah kami berikan kepada mu sebelum datang kematian kepada salah seorang di
antaramu lalu ia berkata : ‘ Ya Tuhanku, mengapa engkau tidak menangguhkan
kematianku sampai waktu yang dekat, yang menyebabkan aku dapat bersedekah dan
aku termasuk orang-orang yang saleh.’ Dan
Allah sekali-kali tidak akan menangguhkan
(kematian) seseorang apabila telah datang waktu kematiannya. Dan Allah
maha mengetahuai segala sesuatu yang kamu kerjakan.
7. Hendaknya engkau juga memikirkan amal-amal yang telah
dijelaskan oleh Allah yang berhubungan dengan wali-walinya dari orang-orang
yang berpaling darinya, dan memberikan pahala dan siksa pada dua kelompok itu
di dunia dan di akhirat.
Sesuai dengan surat Al-Infithar ayat 13-14 yang artinya : “
Sesungguhnya orang-orang yang berbakti, benar-benar berada dalam surga yang
penuh dengan kenikmatan. Dan sesungguhnya orang-orang yang durhaka (yakni
orang-orang non muslim) benar-benar berada dalam neraka.”
Dan juga dalam surat As-Sajadah ayat 18 yang artinya : “
Maka apakah orang yang beriman itu sama dengan orang yang fasik ? mereka tidak
sama.”
Dan juga dalam surat Al-Laili ayat 5-10 yang artinya : “
Adapun orang yang memberikan (hartanya untuk memperjuangkan agama Allah) dan
bertakwa. Dan membenarkan adanya pahala yang terbaik di surga. Maka kami kelak akan
menyiapkan baginya jalan yang mudah. Adapun orang yang kikir dan merasa dirinya
cukup. Dan mendustakan pahala yang terbaik. Maka kami kelak akan menyiapkan
baginya jalan yang sukar.
Dan dalam surat Al-Anfal ayat 2-4 yang artinya : “
Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu adalah mereka yang apabila disebut
asma “ALLAH” bergetarlah hati mereka. Dan apabila dibacakan kepada mereka
ayat-ayatnya, bertambahlah iman mereka karenannya. Dan kepada tuhanlah mereka
bertawakal. Yaitu orang-orang yang mendirikan sholat dan yang menafkahkan
sebagian rezeki yang telah kami berikan. Itulah orang-orang yang beriman dengan
sebenar-benarnya. Mereka akan memperoleh beberapa derajat ketinggian di sisi
tuhannya dan ampunan serta rezeki (nikmat) yang mulia di dalam surga.
Dan dalam surat At-Taubah ayat 67-68 yang artinya : “ Orang-orang munafik laki-laki dan wanita
adalah sama. Mereka menyuruh berbuat mungkar dan melarang berbuat makruf dan
menggenggam tangan nya yakni kikir. Mereka telah lupa kepada Allah, karena itu
Allah pun melupakan mereka. Sesungguhnya orang-orang munafik itulah orang-orang
yang fasik. Allah mengancam orang munafik laki-laki dan wanita dan orang-orang
kafir dengan neraka jahanam, mereka kekal di dalamnya. Cukuplah neraka itu bagi
mereka (sebagai balasan mereka), dan Allah melaknati mereka dan bagi mereka
azab yang kekal.
Faedah tafakur ini adalah agar engkau mencintai orang-orang
beruntung dan mendorongmu untuk beramal seperti amal mereka dan berakhlak
sesuai dengan ahlak mereka.
Larangan Memikirkan Zat Allah
Seluruh ciptaan Allah adalah sumber objek tafakur yang dapat
mempengaruhi dan memperkokoh keimanan yang mendalam di dalam hatinya. Dan jangan
sekali-kali engkau memikirkan zat Allah dan sifat-sifatnya dengan penyelidikan
dan perbincangan hakikatnya secara mendalam. Karena hal itu sangat tidak sesuai
dengan keterbatasan otak dan akal manusia yang tak mampu menjangkau nya.
Sabda Rasulullah saw
yang artinya : “ Pikirkanlah kekuasaan-kekuasaan Allah dan janganlah kau
pikirkan zat nya. Sesungguhnya engkau tak akan mampu memikirkan hakikatnya.”
Sumber Terjemahan kitab Risalatul Mu'awanah
Contoh tafakur adalah
kita saat malam hari menangisi semua kesalahan yang kita perbuat, terutama
dosa-dosa besar. Menangisi hal atau kewajiban yang pernah kita tinggalkan. Dan
saat itu terjadi berusahalah untuk masuk ke lebih dalam lagi, betapa banyak
kesalahan yang kita perbuat, mulai dari tangan ini, mata ini, kaki ini, dan
apakah pantas tangan kita, mata kita, kaki kita yang telah berbuat maksiat
untuk bisa memandang Rasulullah, berjabat tangan dengan Rasulullah, pantaskah
itu semua ??? marilah kita senantiasa tafakur diri, seperti contoh di atas, nikmati
proses bertafakur diri kita. Dan semoga Allah memberi hidayah kepada kita
sekalian ummat Muhammad. Shollualannabi Muhammad .......
0 Response to "Pengertian dan Cara Bertafakur Sesuai dengan Tuntunan Al-Qur'an Bagian 2"
Posting Komentar